SUKU SUNDA
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan.
Orang Sunda tersebar diberbagai wilayah Indonesia, dengan provinsi Banten dan Jawa Barat sebagai wilayah utamanya.
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasanya dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, riang dan bersahaja. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke-15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal. Beberapa tokoh Sunda juga menjabat Menteri dan pernah menjadi wakil Presiden pada kabinet RI.
Disamping prestasi dalam bidang politik (khususnya pada awal masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi yang cukup membanggakan adalah pada bidang budaya yaitu banyaknya penyanyi, musisi, aktor dan aktris dari etnis Sunda, yang memiliki prestasi di tingkat nasional, maupun internasional.
Mungkin kata sunda masih terdengar asing dikalangan orang luar Pulau Jawa, karena memang etnis ini berada di Pulau Jawa yang saat artikel ini ditulis memiliki 6 Provinsi yaitu :
- Provinsi Banten
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi DI. Jogjakarta, dan
- Provinsi Jawa Timur
Dari 6 Provinsi tersebut hanya ada 2 Provinsi yang penduduknya asli suku Sunda yaitu Jawa Barat dan Banten. Karena keberadaannya yang terletak di Pulau Jawa terbentang panjang sekitar 1017.5 KM dari ujung Barat sampai ujung timur dan mayoritas penduduk nya suku jawa, itu yang menyebabkan bahwa ke-2 suku ini adalah sama, padahal setiap orang sunda sama sekali tidak mau disebut suku jawa. Terlebih lagi setelah terkontaminasi oleh kidung sunda yang belum jelas kebenarannya, yang banyak artikel menyebutkan itu hanya untuk menjalankan politik dumping Belanda (politik adu domba) untuk memuluskan masa kolonialnya dari keterdesakan oleh pejuang kemerdekaan. Sedikit mengenai kidung sunda
Kidung Sunda ini diterbitkan oleh C.C Breg (Sejarawan Belanda) pada tahun 1927 - 1928 bersama dengan kitab kidung sundayana. Kitab ini diterbitkan setelah kitab pertama yang memuat kejadin serupa mengenai perang bubat yang terbit terlebih dahulu di kitab serat pararaton hasil penelitian dan terjemah DR JLA Brandes (peneliti sejarah dari Belanda yang paham bahasa Kawi - Jawi kuno).
Oke... Bukan itu yang ingin saya tulis kali ini, mungkin di postingan selanjutnya.
Jadi, dari adat, budaya, bahasa, aksara/abjad sunda serta kearifan lokal yang dimiliki orang sunda, serta keluhuran nenek moyang pada zaman Kerajaan - Kerajaan yang berada di Wilayah tatar Pasundan, ingin menunjukan eksistensi suku sunda.
Menurut narasumber yang berhasil dikoreksi keterangannya
Kata Sunda awal mula digunakan oleh Raja Purnawarman Raja Kerajaan Tarumanagara pada menjelang abad ke-4 hingga abad ke-7 yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yaitu kerajaan Hindu beraliran Wisnu
Tujuannya dipilih nama Sunda sendiri untuk mengembalikan pamor Tarumanagara yang semakin menurun, pada tahun 670, Tarusbawa, penguasa Tarumanagara yang ke-13, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Kemudian peristiwa ini dijadikan alasan oleh Kerajaan Galuh untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa. Dalam posisi lemah dan ingin menghindarkan perang saudara, Tarusbawa menerima tuntutan raja Galuh. Akhirnya kawasan Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai batasnya.
Kenapa dipilih nama SUNDA?
Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata sunda berasal dari akar kata sund atau kata suddha dalam bahasa sansekerta yang memiliki arti bersinar, terang, berkilau, putih.
(Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289). Dalam bahasa Jawi Kuno (Kawi) dan bahasa Bali juga terdapat kosa kata Sunda yang artinya bersih, suci, murni, tak tercela/bernoda, air, tumpukan, pangkat, waspada (Anandakusuma, 1986: 185-186; Mardiwarsito, 1990: 569-570; Winter, 1928: 219).
Wilayah kekuasaan 2 kerajaan sunda di Jawa bagian barat dan Lampung |
ka cai jadi saleuwi, ka Darat jadi salebak
nuhun...
0 Response to "SUKU SUNDA"
Post a Comment